Email dari Syaikh Hisyam Kabbani Mursyid Thoriqoh Naqsyabandiyah Amerika Serikat.
To: KH. Wahfiudin
Saya sangat menyesal mendengar bahwa Mawlana Taj Al-Aarifeen SULTAN Abah Anom Qoddasallahu Sirrahu meninggal. Insya Allah kami akan melakukan di pusat kami shalat alGhaeb untuk jiwanya.
Semua Anda harus tahu bahwa dia insyaAllah dengan Nabi dan Awliya Semua. Dia begitu beruntung. Semoga Allah swt menjaga kita di Dunia dan akhirat dengan Nabi dan Awliya-Nya dan Taj al-Arifeen di surga di hadapan Ilahi. Cinta untuk kalian semua dan menjaga kita sepanjang jalan-Nya.
Hambamu Hisham Kabbani Rabbani
Meninggalnya KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin atau yang lebih dikenal dengan Abah Anom pimpinan pondok pesantren Suryalaya, Kecamatan Pageurageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak kalangan.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU, KH Said Aqil Siradj, mengatakan wafatnya almarhum merupakan salah satu tanda hari akhir, tatkala orang-orang saleh dan berilmu dipanggil oleh Sang Khalik.
Said mengimbau masyarakat khusunya warga NU untuk melaksanakan salat Ghaib di wilayah masing-masing. Salat Ghaib ini ditujukan sebagai penghormatan doa agar segala amal almarhum dapat diterima di sisi-Nya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menyampaikan takziyah atas wafatnya Abah Anom. Kepergian almarhum menghadap Sang Khalik adalah kehilangan besar bagi umat Islam. “Kita semua kehilangan,” kata Din di Jakarta, Senin (5/9).
Sementara itu Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengaku juga turut berduka cita atas meninggalnya Abah Anom. Ia mengatakan Abah Anom adalah ulama sepuh yang bukan hanya mengajarkan kitab-kitab secara konvensional.
"Umat Islam dan bangsa Indonesia kehilangan beliau. Semoga beliau mendapat tempat yang layak di sisi-Nya," ujar Mahfud.
Rasa kehilangan terhadap almarhum juga diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Dia bersama istri datang langsung ke rumah duka pada Senin tengah malam untuk menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.
Ungkapan belasungkawa juga datang dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan mengirimkan karangan bunga. "Kita dan masyarakat Jawa Barat merasa kehilangan salah satu putra terbaiknya,"ujar Ahmad Heryawan, Selasa, 6 September 2011 dini hari di rumah duka.
Menurut para kerabat, Almarhum sempat menerima tamu di kediamannya di Suryalaya. Namun tiba-tiba Abah merasakan sakit. "Abah Anom tidak sedang sakit, tidak sempat dirawat, tapi karena sakit tua aja ada jantung," kata Kepala Bidang Humas Suryalaya H R Bobon Setiadji Bustom.
Abah Anom kemudian dibawa ke Rumah Sakit TMC Kota Tasikmalaya, namun setibanya di rumah sakit sudah dalam keadaan meninggal dunia. Jenazah kemudian dibawa kembali ke Suryalaya.
Abah Anom meninggal dunia di usia 99 tahun, Senin, sekitar pukul 12.00 WIB. Direncanakan jenazah pendiri pondok pesantren Suryalaya ini akan dimakamkan di kompleks pemakaman Suryalaya dengan waktu dan hari belum dapat dipastikan.
"Almarhum dimakamkan di Suryalaya, tapi tidak tahu hari ini atau besok" kata Suryalaya. Rencana proses pemakaman jenazah Abah Anom, kata Bobon, terlebih dahulu dimusyawarahkan bersama keluarga, karena masih menunggu kerabat dan saudara yang berada di luar daerah.http://esq-news.com/2011/berita/09/06/ketua-pbnu-abah-anom-meninggal-tanda-kiamat.html